Pemanfatan Bakau (Mangrove)

Manfaat Bakau

Abrasi sebenarnya merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Pengikisan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut bisa disebabkan mencairnya es di daerah censor akibat pemanasan global. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan hutan bakau atau mangrove.

Mengapa harus hutan mangrove, Karena mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi menyempit, bila dibiarkan bisa menjadi lebih berbahaya. Demikian juga dengan pemukiman penduduk yang berada di areal pantai tersebut.

Saat ini untuk mengatasi persoalan abrasii, pemerintah bersama masyarakat telah membangun pemecah ombak serta melakukan penghijauan hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena ancaman abrasi. Untuk membangun pemecah ombak, sudah tentu memerlukan biaya sangat mahal. Tak hanya itu saja, pembangunannya juga memerlukan waktu serta biaya yang tidak murah.

Solusinya tentu saja dengan mengembangkan serta mengembalikan fungsi hutan mangrove. Tapi, persoalan baru pun muncul. Ternyata, tanaman mangrove hanya dapat tumbuh pada tanah gambut yang berlumpur. Hal ini tentu saja menjadi persoalan tersendiri bagi kawasan pantai di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya perairannya diselimuti pasir. Mangrove akan sulit tumbuh di daerah berpasir.

Satu-satunya cara untuk menyelamatkan daratan dari ancaman abrasi pantai adalah dengan memasang pemecah ombak. Setelah itu, di balik pemecah ombak ditanami mangrove. Dengan demikian, tingkat kegagalan tumbuh dari mangrove dapat dikurangi. Hutan bakau dapat membawa keuntungan-keuntungan lebih daripada hanya sekedar membangun pemecah gelombang buatan.

Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain: (a) Menjaga kestabilan garis pantai agar tidak cepat terabrasi, (2) Menahan atau menyerap tiupan angin laut yang kencang, (3) Dapat mengurangi resiko dampak dari kejadian tsunami, dan (4) Sebagai habitat alami makhluk hidup seperti burung, kepiting, dan lain sebagainya.

Salah satu fungsi hutan mangrove yang masih sedikit sekali diketahui oleh masyarakat umum adalah sumberdaya mangrove sebagai salah satu bahan baku makanan alternatif. Buah mangrove memiliki prospek sangat baik untuk dikembangkan menjadi bahan pangan alternatif berbagai macam resep makan, terutama bagi masyrakat di sekitar pesisir pantai, juga sebagai penyedia karbohidrat maupun sebagai bahan baku industri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Universitas Almuslim

Hukum dan Kriminalitas

Hakikat dan Tujuan IPS